Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflamin lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lain. Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi mempunyai kandungan sebagai berikut: 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80mg/l, Fe 2mg dan Zn 0,2mg (Suriawiria, 2004).
Menurut Chazali (2009), Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dapat menjadi sumber protein alternatif karena mengandung 9 asam amino esensial. Bila dibandingkan dengan bahan makanan lain, kadar protein pada jamur masih lebih tinggi (jamur mengandung 19-35%, beras 7,3%, gandum 13,2% dan susu sapi 25%).
Jamur tiram dapat dijadikan sebagai suplemen bagi para pelaku diet karena mengandung serat berupa lignoselulosa yang sangat baik bagi pencernaan. Selain sebagai sumber protein alternatif, jamur tiram juga bisa dijadikan sebagai makanan alternatif yang baik, khususnya bagi para penganut vegetarian dan penderita kolesterol tinggi.
Kandungan gizi jamur setara dengan kandungan gizi pada daging, tetapi jamur tidak mengandung kolesterol. Kandungan senyawa pluran dalam jamur tiram juga dipercaya berkhasiat sebagai antitumor dan antoksidan .
TABEL 2. Kandungan Gizi Setiap 100 G Jamur Tiram
Kandungan
|
Kadar
|
Protein
|
5,94%
|
Serat
|
1,56%
|
Lemak
|
0,17%
|
Karbohidrat
|
50,59%
|
Kalori
|
45,65 kj
|
Zat besi
|
1,9 mg
|
Kalsium
|
8,9 mg
|
Vitamin B1
|
0,75 mg
|
Viatamin B2
|
0,75 mg
|
Vitamin C
|
12,4 mg
|
Fosfor
|
17 mg
|
Rizki dan Juita Roseta Sari