Botani Tanaman Selada (Lactuca sativa L)

Rizki dan Rini Eka Putri

Klasifikasi tanaman selada menurut Backer dan Brink (1965) adalah sebagai berikut: Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Class Dicotyledonae, Ordo Asterales, Famili Asteraceae, Genus Lactuca, Species Lactuca sativa L.

Tanaman selada atau dalam bahasa latin disebut dengan Lactuca sativa L. termasuk famili Compositae dari genus Lactuca. Tanaman ini merupakan tanaman sayuran semusim yang banyak dikembangkan di negara Amerika dan menjadi salah satu sayuran yang dianjurkan disana (Suprayitna, 1996).

Tanaman selada mengandung gizi yang cukup tinggi, terutama sebagai sumber mineral. Kandungan dan komposisi gizi dalam sayuran selada dalam tiap 100 gr adalah Kalori 15,00 kal, Protein 1,20 gr, Lemak 0,20 gr, Karbohidrat 2,90 gr, Kalsium 22,00 mg, Fosfor 25,00 mg, Zat besi 0,50 mg, Vitamin A 540,00 SI, Vitamin B1 0.04 mg, Vitamin C 8,00 mg dan Air 94,80 gr (Rukmana, 1999).

Tanaman selada termasuk tanaman semusim yang banyak mengandung air (herbaceous). Batangnya pendek berbuku-buku, daun selada bentuknya bulat panjang mencapai ukuran 25 cm dan lebarnya 15 cm atau lebih. Sistem perakarannya adalah akar tunggang dan cabang-cabang akar yang menyebar kesemua arah pada kedalaman antara 25-50 cm (Rukmana, 1999).

Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada yang membentuk krop memiliki bentuk daun bulat atau lonjong dengan ukuran daun lebar atau besar, daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan ada yang berwarna hijau agak gelap. Sedangkan jenis selada yang tidak membentuk krop, daunnya berbentuk bulat panjang, berukuran besar, bagian tepi daun bergerigi (keriting), dan daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan merah. Daun selada memiliki tangkai daun lebar dan tulang - tulang daun menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis. Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20 cm - 25 cm dan lebar 15 cm atau lebih (Cahyono, 2005).

Tanaman selada memiliki batang sejati. Pada tanaman selada yang membentuk krop, batangnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Sedangan selada yang tidak membentuk krop (selada daun dan selada batang) memiliki batang yang lebih panjang dan terlihat. Batang bersifat tegap, kokoh, dan kuat dengan ukuran diameter berkisar antara 5,6 cm - 7 cm (selada batang), 2 cm - 3 cm (selada daun), serta 2 cm - 3 cm (selada kepala) (Cahyono, 2005).

Rizki dan Rini Eka Putri

Daftar Pustaka
Backer, C.A and B.C Van De Brink. 1965. Flora Of The Java Vol.III. Woiter Noordof.N.M.Gronigen. Netherland.
Cahyono, Bambang. 2005. Teknik budidaya dan analisis usaha tani selada. Semarang. CV. Aneka Ilmu
Rukmana, R.1999. Selada dan Andewi. Yogyakarta: Kanisius.
Suprayitna, Imam. 1996. Menanam dan mengolah selada sejuta rasa. Solo : CV. Aneka.
>
Previous Post Next Post