Pasang Surut pada Ekosistem Mangrove

Pasang surut memiliki peranan penting dalam ekosistem hutan mangrove, selain berperan dalam penyebaran biji mangrove juga berperan sebagai media tumbuh biji (Soviana, 2004). Menurut Kartawinata (1978) dalam Supardjo (2008), Rhizophora sp., Ceriops decandra, dan Avicennia sp. memiliki kerapatan mangrove tertinggi pada tingkat sapihan. Kondisi ini dikarenakan pada Rhizophora sp. Penyebaran biji ke tempat lain karena adanya pengaruh kuat dari pasang surut air laut. Menyatakan bahwa, pertumbuhan biji terapung di atas air dan disebarkan ke berbagai tempat, serta biji berakar pada ujungnya dan menambatkan diri pada lumpur pada waktu air surut, kemudian tumbuh tegak. Tingkat semai didominasi oleh Ceriops decandra, Rhizophora sp. dan Avicennia sp. 

Laut mengalami aliran air pasang (HW; high water, rising, flood tide) sebanyak dua kali dalam sehari, bergantian dengan aliran air surut (LW; low, receding, ebb tide). Hal ini disebabkan tarikan gravitasi dan gaya sentrifugal rotasi bumi, bulan dan matahari, serta kondisi geografi setempat. Aliran pasang surut biasanya campuran semi diurnal, yakni dua pasang tinggi dan dua pasang rendah yang dalam satu hari tingginya tidak sama. Waktu pasang bergeser selama 50 menit dalam sehari, karena tergantung peredaran bulan, yaitu 24 jam 50 menit. Jangkauan pasang dan surut terbesar terjadi selama dua hari setelah bulan baru (perbani). Ketika bulan dan matahari sejajar pada bulan purnama terjadi aliran pasang tertinggi (high water spring tide; HWST). Kondisi yang sama pada bulan baru menyebabkan terjadi surut terendah (low water spring tide; LWST). Keduanya terjadi secara bergantian setiap dua minggu sekali. Rata-rata jangkauan antara pasang dan surut pada bulan baru dapat mencapai 3,5 m, sedangkan pada bulan purnama dapat mencapai 10 m. Daerah pantai yang terletak diantara pasang tertinggi (highest high water spring tide; HHWST) dan surut terendah (lowest low water spring tide; LLWST) dikenal sebagai zona pasang surut (intertidal). Hutan mangrove tumbuh di antara rata-rata pasang (mid tide level; MTL) dan pasang tertinggi (HHWST) (Setyawan, 2002).

Rizki, ; Defri Novita Sari ; Irma Leilani
Previous Post Next Post